English Study Centre (ESC)
Lembaga Pendidikan dan Kursus Bahasa Inggris yang mengedepankan kemampuan berbicara Bahasa Inggris. Tanpa harus menjadi yang pertama kami hadir dengan metode pembelajaran yang komunikatif dan menyenangkan. Kami bukan sekedar mengajar Bahasa Inggris, tapi kami membuat anda bisa berbicara Bahasa Inggris
English for Children
Program yang dirancang khusus untuk anak usia Sekolah Dasar (6-12 tahun) dengan tujuan untuk memberikan eksposur pada penggunaan Bahasa Inggris sehari-hari. Pelajaran disampaikan secara komunikatif dan menyenangkan sehingga anak-anak merasa senang dalam belajar Bahasa Inggris.
Thursday, 5 September 2013
22:03
TOKO BUAH SEGAR
Question Tags (Pertanyaan Tegas) adalah
suatu pertanyaan pendek di akhir kalimat pernyataan yang berfungsi untuk
mempertegas pernyataan yang bersangkutan.
Fungsi
Question Tags (Pertanyaan Penegas)
Pada umumnya Question Tags
berfungsi untuk meminta penegasan dari pendengar tentang sesuatu yang belum
begitu meyakinkan pembicara atau dapat dikatakan untuk meminta persetujuan dari
pendengar atas pernyataan yang diucapakan.
He is a
doctor, isn’t he? (Artinya: Dia seorang dokter,
bukan ?)
He is a doctor (dia seorang dokter )
merupakan kalimat pernyataan (Statement)
yang diajukan, sedangkan isn’t he? (bukan) merupakan
pertanyaan tegasnya (Question Tags).
CATATAN
Question
Tags (Pertanyaan Tegas ) dibentuk dari to
be, modal auxiliaries, dan Auxiliary Verb lainnya (is, am, are, does, do, did, can, have, may,
must, will, shall, etc) yang dikombinasikan dengan Personal Pronoun (Kata Ganti Orang) yaitu I, we, you, they, he, she, it.
Cara Membuat
dan Contoh Question Tags
Ada beberapa aturan yang harus diperhatikan pada saat membentuk Question Tags (Pertanyaan Tegas), yaitu:
Apabila Pernyataannya (Statement)
merupakan Kalimat Positif (+), maka pertanyaan tegasnya Negatif (-), contohnya:
He is a doctor, isn’t he? (Artinya:
Dia seorang dokter, bukan ?)
Sebaliknya apabila Pernyataannya (Statement)
merupakan Kalimat Negatif (-), maka pertanyaan penegasnya Positif (+),
contohnya:
You are not happy, are you? (Artinya: Kamu tidak senang, bukan?)
Mary isn’t here, is she? (Artinya: Mary tidak disini, bukan/kan?)
Subject dalam Pertanyaan Penegasnya (Tag)-nya
harus selalu berbentuk Personal Pronouns
(Kata Ganti Orang/Orang), contohnya:
George goes to school by bicycle, doesn’t he?
(Artinya: George pergi ke sekolah naik sepeda, bukan?)
You Like Tea, don’t you?
(Artinya: Kamu suka teh, bukan?)
Apabila dalam kalimat pernyataan menggunakan To Be (Kata Kerja Bantu To Be ) yaitu is, am, are,
was, were, maka to be tersebut
harus diulang dalam Pertanyaan Penegas (Tag)
dengan bentuk yang berlawanan, contohnya:
You are not
a policeman, are you? (Artinya: Kamu bukan polisi,
bukan/kan?)
*sama
seperti contoh cara membentuk question
tag nomor 1 & 2 di atas.
PERKECUALIAN:
Apabila dalam kalimat pernyataan positif terdapat to be “am” yang berpasangan dengan subyek I (I am), maka dalam
pertanyaan penegas to be harus
diganti dengan “are”, contohnya:
I am a student, aren’t I? (Artinya:
Saya seorang pelajar, bukan?)
Sedangkan apabila kalimat yang menggunakan subyek “I am” berbentuk negatif,
maka dalam pertanyaan penegasnya, to be,
“am”
tidak mengalami perubahan, contohnya:
I am not a servant, am I? (Artinya: Saya bukan pelayan, bukan?)
Apabila dalam kalimat pernyataaan menggunakan Kata Kerja Bantu (Auxiliary Verb) yaitu can, may, should, would, will, shall, has,
had, selain to be, maka Kata
Kerja Bantu tersebut harus diulang di dalam Pertanyaan Penegasnya (Tag) dengan bentuk yang berlawanan,
contohnya:
She will invite us, won’t she? (Artinya: Dia akan mengundang kita, bukan ?)
Apabila dalam kalimat pernyataanya tidak menggunakan Kata Kerja Bantu (Auxiliary Verb) atau hanya berupa Kata
Kerja (Verb), maka dalam pertanyaan
penegasnya (Tag) harus menggunakan do, does, atau did (tergantung Tenses
yang digunakan), contohnya:
Patricia looks pale, doesn’t she? (Artinya: Patricia kelihatan pucat, bukan?)
Sedangkan untuk kalimat perintah atau ajakan, maka Pertanyaan Penegas (Question Tag) dibentuk dengan
menggunakan “will you” dan “shall we”, contohnya:
Stop the
noise, will you?
Ada beberapa kalimat positif yang di anggap sebagai Kalimat Negatif apabila
kalimat pernyataan positif tersebut diikuti oleh kata-kata berikut ini:
never: tidak pernah
seldom: jarang
rarely: jarang
hardly: hampir tidak
few/little: sedikit
Nothing: tidak ada
Karena kalimat pernyataanya bersifat negative, maka Pertanyaan Penegasnya
(Tag)-nya harus positif, contohnya:
He has never gone to Jakarta, has he?
(Artinya: Dia belum pernah pergi ke Jakarta, bukan?)
She seldom comes late, does she?
(Dia jarang datang terlambat, bukan?)
Pertanyaan penegas juga memerlukan jawaban untuk meyakinkan atas kebenaran
pernyataan yang diajukan. Untuk memperoleh jawaban yang positif atau yes
,…., maka kalimat pernyataanya harus positif, contohnya:
She is a doctor, isn’t she?
(Artinya: Dia seorang dokter, bukan?)
Jawaban: Yes, She is. (Iya)
Sedangkan jika ingin mendapatkan jawaban negatif atau no ,…, maka kalimat pernyataanya harus negatif, contohnya:
He doesn’t like swimming, does he?
(Artinya: Dia tidak suka berenang, bukan?)
Jawaban: No, He doesn’t. (Tidak)
Cara
Pengucapan Question Tags
Dengan intonasi meninggi jika si
pembicara benar-benar ingin memastikan atau menegaskan bahwa informasi, ide,
dan keyakinannya benar.
Contoh: Samuel lives in an apartment,
doesn’t he ?
Dengan intonasi merendah jika si
pembicara sedang mengekspresikan ide dengan sesuatu yang hampir pasti si
pendengar akan setuju.
Contoh: It’s a nice day today, isn’t
it?
16:52
TOKO BUAH SEGAR
Kurikulum
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan
program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang
berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam
satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini
disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam
penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.
Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan
dengan maksud dan tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum
ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang
dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.
Komponen Kurikulum
Salah satu fungsi kurikulum ialah sebagai alat untuk
mencapai tujuan pendidikan yang pada dasarnya kurikulum memiliki komponen pokok
dan komponen penunjang yang saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya
dalam rangka mencapai tujuan tersebut. Komponen merupakan satu sistem dari
berbagai komponen yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan satu sama
lainnya, sebab kalau satu komponen saja tidak ada atau tidak berjalan sebagaimana
mestinya.
Fungsi Kurikulum
Para ahli berbeda pendapat dalam menetapkan komponen-komponen kurikulum.
Ada yang mengemukakan 5 komponen kurikulum dan ada yang mengemukakan hanya 4
komponen kurikulum. Untuk mengetahui pendapat para ahli mengenai komponen
kurikulum berikut Subandiyah (1993: 4-6) mengemukakan ada 5 komponen kurikulum,
yaitu: (1) komponen tujuan; (2) komponen isi/materi; (3) komponen media (sarana
dan prasarana); (4) komponen strategi dan; (5) komponen proses belajar
mengajar.
Sementara Soemanto (1982) mengemukakan ada 4 komponen kurikulum, yaitu: (1)
Objective (tujuan); (2) Knowledges (isi atau materi); (3) School learning
experiences (interaksi belajar mengajar di sekolah) dan; (4) Evaluation
(penilaian). Pendapat tersebut diikuti oleh Nasution (1988), Fuaduddin dan
Karya (1992), serta Nana Sudjana (1991: 21). Walaupun istilah komponen yang
dikemukakan berbeda, namun pada intinya sama yakni: (1) Tujuan; (2) Isi dan
struktur kurikulum; (3) Strategi pelaksanaan PBM (Proses Belajar Mengajar),
dan: (4) Evaluasi.
Fungsi Kurikulum
Kurikulum dalam pendidikan memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
A. Fungsi kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
Fungsi kurikulum dalam pendidikan tidak lain merupakan alat untuk mencapai tujuan pendididkan.dalam hal ini, alat untuk menempa manusia yang diharapkan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Pendidikan suatu bangsa dengan bangsa lain tidak akan sama karena setiap bangsa dan Negara mempunyai filsafat dan tujuan pendidikan tertentu yang dipengaruhi oleh berbagai segi, baik segi agama, idiologi, kebudayaan, maupun kebutuhan Negara itu sendiri. Dsdengan demikian, dinegara kita tidak sama dengan Negara-negara lain, untuk itu, maka: 1) Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, 2) Kuriulum merupakan program yang harus dilaksanakan oleh guru dan murid dalam proses belajar mengajar, guna mencapai tujuan-tujuan itu, 3) kurikulum merupakan pedoman guru dan siswa agar terlaksana proses belajar mengajar dengan baik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
Fungsi kurikulum dalam pendidikan tidak lain merupakan alat untuk mencapai tujuan pendididkan.dalam hal ini, alat untuk menempa manusia yang diharapkan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Pendidikan suatu bangsa dengan bangsa lain tidak akan sama karena setiap bangsa dan Negara mempunyai filsafat dan tujuan pendidikan tertentu yang dipengaruhi oleh berbagai segi, baik segi agama, idiologi, kebudayaan, maupun kebutuhan Negara itu sendiri. Dsdengan demikian, dinegara kita tidak sama dengan Negara-negara lain, untuk itu, maka: 1) Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, 2) Kuriulum merupakan program yang harus dilaksanakan oleh guru dan murid dalam proses belajar mengajar, guna mencapai tujuan-tujuan itu, 3) kurikulum merupakan pedoman guru dan siswa agar terlaksana proses belajar mengajar dengan baik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
B. Fungsi Kurikulum Bagi Sekolah yang Bersangkutan
Kurikulum Bagi Sekolah yang Bersangkutan mempunyai fungsi sebagai berikut: 1) Sebagai alat mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan 2) Sebagai pedoman mengatur segala kegiatan sehari-hari di sekolah tersebut, fungsi ini meliputi: a. Jenis program pendidikan yang harus dilaksanakan b. Cara menyelenggarakan setiap jenis program pendidikan c. Orang yang bertanggung jawab dan melaksanakan program pendidikan.
Kurikulum Bagi Sekolah yang Bersangkutan mempunyai fungsi sebagai berikut: 1) Sebagai alat mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan 2) Sebagai pedoman mengatur segala kegiatan sehari-hari di sekolah tersebut, fungsi ini meliputi: a. Jenis program pendidikan yang harus dilaksanakan b. Cara menyelenggarakan setiap jenis program pendidikan c. Orang yang bertanggung jawab dan melaksanakan program pendidikan.
C. Fungsi kurikulum yang ada di atasnya
1) Fungsi Kesinambungan Sekolah pada tingkat atasnya harus mengetahui kurikulum yang dipergunakan pada tingkat bawahnya sehingga dapat menyesuaikan kurikulm yang diselenggarakannya. 2) Fungsi Peniapan Tenaga Bilamana sekolah tertentu diberi wewenang mempersiapkan tenaga guru bagi sekolah yang memerlukan tenaga guru tadi, baik mengenai isi, organisasi, maupun cara mengajar.
1) Fungsi Kesinambungan Sekolah pada tingkat atasnya harus mengetahui kurikulum yang dipergunakan pada tingkat bawahnya sehingga dapat menyesuaikan kurikulm yang diselenggarakannya. 2) Fungsi Peniapan Tenaga Bilamana sekolah tertentu diberi wewenang mempersiapkan tenaga guru bagi sekolah yang memerlukan tenaga guru tadi, baik mengenai isi, organisasi, maupun cara mengajar.
D. Fungsi Kurikulum Bagi Guru
Guru tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana kurikulum sesuai dengan kurikulum yang berlaku, tetapi juga sebagai pengembanga kurikulum dalam rangaka pelaksanaan kurikulum tersebut.
Guru tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana kurikulum sesuai dengan kurikulum yang berlaku, tetapi juga sebagai pengembanga kurikulum dalam rangaka pelaksanaan kurikulum tersebut.
E. Fungsi Kurikulum Bagi Kepala Sekolah
Bagi kepala sekolah, kurikulum merupakan barometer atau alat pengukur keberhasilanprogram pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah dituntut untuk menguasai dan mengontrol, apakah kcegiatan proses pendidikan yang dilaksanakan itu berpijak pada kurikulum yang berlaku.
Bagi kepala sekolah, kurikulum merupakan barometer atau alat pengukur keberhasilanprogram pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah dituntut untuk menguasai dan mengontrol, apakah kcegiatan proses pendidikan yang dilaksanakan itu berpijak pada kurikulum yang berlaku.
F. Fungsi Kurikulum Bagi Pengawas (supervisor)
Bagi para pengawas, fungsi kurikulum dapat dijadikan sebagai pedoman, patokan, atau ukuran dan menetapkan bagaimana yang memerlukan penyempurnaan atau perbaikan dalam usaha pelaksanaan kurikulum dan peningkatan mutu pendidikan.
Bagi para pengawas, fungsi kurikulum dapat dijadikan sebagai pedoman, patokan, atau ukuran dan menetapkan bagaimana yang memerlukan penyempurnaan atau perbaikan dalam usaha pelaksanaan kurikulum dan peningkatan mutu pendidikan.
G. Fungsi Kurikulum Bagi Masyarakat
Melalui kurikulum sekolah yang bersangkutan, masyarakat bisa mengetahui apakah pengetahuan, sikap, dan nilaiserta keterampilan yang dibutuhkannya relevan atau tidak dengan kuri-kulum suatu sekolah.a
Melalui kurikulum sekolah yang bersangkutan, masyarakat bisa mengetahui apakah pengetahuan, sikap, dan nilaiserta keterampilan yang dibutuhkannya relevan atau tidak dengan kuri-kulum suatu sekolah.a
H. Fungsi Kurikulum Bagi Pemakai
Lulusan Instansi atau perusahaan yang memper-gunakan tenaga kerja yang baik dalamarti kuantitas dan kualitas agar dapat meningkatkan produk-tivitas.
Lulusan Instansi atau perusahaan yang memper-gunakan tenaga kerja yang baik dalamarti kuantitas dan kualitas agar dapat meningkatkan produk-tivitas.
Kurikulum 2013
Mata pelajaran yang terdapat dalam kurikulum 2013 yaitu:
- Pendidikan Agama
- Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
- Bahasa Indonesia
- Matematika
- Ilmu Pengetahuan Alam (hanya kelas 4 s/d 6)
- Ilmu Pengetahuan Sosial (hanya kelas 4 s/d 6)
- Seni Budaya dan Keterampilan
- Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
Subscribe to:
Posts (Atom)